Belajar dari seorang Petani Desa. Ia hidup sederhana, memilki sebidang tanah untuk usaha tani. Saat musim hujan sawahnya ditanami padi, musim berikutnya ia bertanam palawija.
Ketika musim penghujan tiba pak tani bergegas untuk membuat semaian padi dan menyiapkan lahan. Membajak, mencangkul dan proses pengolahan tanah lainnya harus ia lakukan. Sederet proses yang tidak boleh dilewati sedikitpun.
Saat lahan siap, bibit padi harus ditanam di lahan Dengan niat tulus untuk memperoleh hasil.
Maka padipun Dipupuk agar bisa tumbuh dan berkembang, diberi air yang cukup dan dipelihara secara sungguh sungguh agar padi bisa tumbuh secara baik.
Tak jarang tanaman padinya terserang hama dan penyakit yang memaksa sang petani untuk mengeluarkan biaya lebih untuk memberantas nya.
Persoalan demi perosalan bisa datang sikih berganti dan sudah identik dengan persoalan petani.
Satu hal yang bisa penulis petik dari petani adalah rasa optimismenya yang kuat. Memiliki tekad yang kuat Dan berani mengambil risiko.
Padinya Panen atau tidak nantinya, tak menyurutkan sedikitpun niat petani untuk menanam, memupuk, memelihara dan menjaga tanaman padi itu sebaik baiknya.
Bagi petani Usaha itu lebih utama dilakukan. Sedangkan Do'a adalah adalah kebutuhannya sebagai umat manusia. Keduanya berjalan selaras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar