Senin, 26 September 2016

Bank Sayuran: Menelaah Solusi Meramu Potensi Ekonomi Pekarangan Warga

Menanam sayuran di pekarangan, sudah lazim dilakukan oleh warga desa. Hasilnya biasanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga sendiri, atau di bagikan kepada tetangganya. Bagaimana jika setelah kebutuhan sendiri dan dibagikan kepada tetangganya, tanaman sayurannya masih sisa. Apakah Dijual? atau di biarkan saja sayurannya tua di pohon?

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan Pengurus Kube Tunas Kesuma ternyata sedikit saja warga yang berfikir untuk menjual sayuran (baik berupa daun, buah, umbi atau bagian tanaman lainnya). Faktor utamanya adalah karena jumlahnya dianggap belum layak untuk di jual. "Dijual ke pasar tanggung, di jual ke warung malu", begitu realitas yang terjadi di tengah warga masyarakat.

Atas dasar inilah, saat ini pengurus Kube Tunas Kesuma sedang menggagas konsep Bank Sayuran, yang bertujuan menghadirkan solusi bagi warga yang "malu" menjual 3 ikat bayam potongnya. "Mungkin saja kalau menabung 3 ikat bayam akan merasa bangga dibanding menjual 3 ikat bayam", papar Dadang Suryana (salah seorang penggagas konsep ini).

Konsep ini sedang dalam tahap penjajakan dan pengembangan. "Saat ini sedang dilakukan pendataan warga yang telah memanfaatkan lahan pekarangan, sekaligus jenis sayuran yang telah di budidayakan. Konsep Bank Sayuran akan bisa berjalan dengan satu atau dua komoditas awal yang bisa kontinyu produksinya", papar Suyatno.

Dalam pengembangan konsep ini Pengurus Kube Tunas Kesuma memberi kesempatn kepada para pengembang konsep, warga, dan mitra pemasaran untuk berdiskusi dan melakukan pengujian konsep. Tujuan utamanya adalah meningkatkan nilai dan manfaat lahan pekarangan warga agar lebih produktif.



Jumat, 23 September 2016

Gerakan Menyimpan "Limbah Dompet" Untuk Memenuhi Kebutuhan hari Raya

Setiap hari kita belanja. Setiap belanja mungkin saja menyisakan beberapa ratus rupiah uang kembalian. Jika dikumpulkan uang kembalian ini bisa bertambah banyak jumlahnya.

Pernahkah menghitung berapa sebenarnya sisa uang belanja harian (yang saya sebut sebagai limbah dompet) ?

Jika setiap hari ada kembalian belanja sebanyak Rp. 500,- maka dalam satu tahun (365 hari) jumlahnya adalah sebagai berikut : Rp. 500,- x 365 = Rp. 182.500,-., Jika Rp. 1.000,- = Rp. 365.000,- dan seterusnya.

Limbah dompet dimiliki oleh semua ibu rumah tangga. Ada beragam cara untuk menyelamatkan limbah dompet ini. Ada yang dimasukkan kotak bumbu dapur, di masukkan toples dan lain-lain. Namun demikian jika menyimpan sendiri, ada kemungkinan jika sisa uang belanja tersebut telah genap mencapai jumlah tertentu akan di bawa ke warung lagi untuk belanja berikutnya.

Di perdesaan tidak sedikit ibu-ibu rumah tangga yang masih mengeluhkan persiapan hari Raya Idul Fitri (khususnya untuk kebutuhan kue dan masakan). Atas dasar analisa inilah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma Sub Bidang Serba Usaha mengajak warga desa untuk menyimpan sisa uang belanja harian melalui Kelompok.

Diprakarsai oleh Ani Fitriani SE., Agustina Murni A.Md., Sulasmi dan beberapa ibu rumah tangga lainnya, hingga 20 septermber tercatat sudah ada 404 ibu rumah tangga yang mendaftarakan diri menjadi anggota kelompok ini.

Rabu, 14 September 2016

5 Manfaat Utama Pemberian Pupuk kandang

Anggota Kube Tunas Kesuma Dusun IV memberikan pupuk
Kandang pada lubang Tanaman Pepaya di Pekarangan rumah
Pemberian Pupuk Kandang sebagai pupuk dasar pada lubang tanam pepaya memiliki beberapa manfaat diantaranya:

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah. 
Ketersediaan Unsur Hara Makro Esensial seperti Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K) juga meningkat akibat pemberian pupuk kandang.

2. Meningkatkan  Daya Simpan Air. 
Tingginya kandungan Bahan organik yang ada dalam pupuk kandang, memungkinkan akan meningkatkan kemampuan tanah dalam nengikat air. Hal ini sangat berguna bagi tanaman baru yang rentan terhadap kekeringan.
3. Meningkatkan Porositas Tanah.
Anggota Kube Tunas Kesuma Dusun IV menyiapkan  pupuk 
Kandang untuk mengisi lubang Tanaman Pepaya
 di Pekarangan rumah
Rongga rongga tanah berfungsi sebagai jalan masuknya oksigen ke dalam tanah sangat menunjang penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Adanya aktifotas mikro organisme termasuk cacing tanah dapat membuat porositas tanah meningkat.

4. Memperbaiki Sifat Biologi Tanah.
Unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang, sangat diperlukan oleh tanaman. Sisa Aktifitas mikroorganisme dalam proses  dekomposisi meningkatkan kandungan bahan organik tanah.

5. Memperbaiki Sifat FisikaTanah.
Struktur tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi, sangat ideal bagi akar tanaman. pertumbuhan akar dan kemampuan menyerap unsur hara bisa berlangsung optimal pada tanah yang remah (tidak berupa bongkahan) akibat penambahan pupuk kandang.

Selasa, 06 September 2016

Tanam Pepaya Tahap 2 dimulai


Pengurus Kube Tunas Kesuma Sub Bidang Budidaya Pepaya tengah melaksanakan kegiatan persiapan penanaman pepaya tahap ke 2.

Hari ini Selasa (06/09/2016) Pengurus Kube Tunas Kesuma tang terdiri dari Saryono  (Wakil Ketua) dan pengurus Seksi Teknis Budidaya Sugito dan Tri Hendro Susanto menyerahkan Bibit Pepaya kepada Sulaiman (Ketua Kube Tunas Kesuma Dusun V ).

Pada penyerahan itu, Saryono menghimbau kepada pengurus Kube Tingkat Dusun untuk segera melaksanakam penanaman tahap kedua.
Untuk bulan September 2016 Kube Tunas Kesuma Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur menargetkan penanaman 4.000 batang Pepaya di dusun 2, 4 dan 5 Desa Tanjung Kesuma. Seperti diberitakan sebelumnya, sampai dengan akhir bulan Agustus 2016 Kube Tunas Kesuma telah melaksanakan penanaman 2.500 batang pepaya di Dusun 6 Desa Tanjung Kesuma.

Senin, 05 September 2016

Cara Membuat Guludan Pada Tanaman Pepaya

Memasuki usia 1 bulan sejak tanam, tanaman pepaya perlu mendapat perlakuan khusus yaitu pembuatan guludan.

Tanah di sekitar lubang awal tanaman pepaya perlu di buat guludan. Cara yabg dilakukan adalah dengan menggemburkan tanah di luar lubang tanam (saat tanam dibuat lubang dengan ukuran Panjang 50 x  lebar 50 cm dengan kedalaman 40 cm).
Seperti yang dilakukan Salim warga Dusun VI Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur, membuat guludan pada tanaman pepaya miliknya yang berumur 1 bulan.
Manfaat Pembuatan Guludan pada Tanaman Pepaya Bangkok
Dalam budidaya pepaya, pembuatan guludan bisa memberikan beberapa kelebihan terutama bagi tanaman pepaya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat pembuatan guludan yang dirangkum dari beberapa sumber.
Fungsi guludan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi persaingan makanan antara tanaman utama dengan gulma rumput rumputan yang berakar pendek. Guludan ini dilakukan dengan pengurukan tanah sehingga perakaran gulma rerumputan tidak bersaing langsung dengan perakaran tanaman
2. Menyediakan parit parit irigasi sehingga mengurangi erosi tanah dan pupuk pada permukaan tanaman dan mencegah terendamnya akar tanaman
3. Menghambat aliran permukaan
4. Memperbesar penyerapan air ke tanah
Sedangkan menurut Sukartaatmadja (2004), teras adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang.
Teras berfungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. Dengan demikian erosi berkurang. (Arsyad, 1989).
Menurut Yuliarta et al (2002), manfaat teras adalah mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secara aman.
Beberapa teknik konservasi tanah dengan teras sering adalah : teras bangku, teras kredit, individu. Dari teknik konservasi tersebut di atas salah satu teras guludan merupakan konservasi tanah yang relatif mudah dan murah biayanya. Hal ini lebih dapat di laksanakan oleh petani dengan keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani pada umumnya.
Source Article: 
Source Article: BebasBanjir2015, http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/teras-2/
Greenspirit.blogspot.com http://greenspiritblog.blogspot.com/2012/04/upaya-konservasi-di-kawasan-lahan.html
http://scicrea-farm.blogspot.com/2014/02/source-article-bebasbanjir2015.html&ei=RDYrJi_V&lc=id-ID&s=1&m=31&host=www.google.co.id&ts=1473076275&sig=AKOVD65ocIeAlSazT9LEa29ybS4E2qXRNQ